Proteksi Bali Dari Penyebaran PMK, Menteri Perdagangan Batasi Pasok Daging Kambing

Kamis, 22 September 2022 09:26 WIB

Share
Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan didampingi Wakil Gubernur Bali, Cok Ace dan Wali Kota Denpasar, Jaya Negara berdialog dengan sejumlah pedagang daging di Pasar Badung saat kunjungan di Pasar tersebut Rabu,21 September 2022. (FOTO/ist)
Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan didampingi Wakil Gubernur Bali, Cok Ace dan Wali Kota Denpasar, Jaya Negara berdialog dengan sejumlah pedagang daging di Pasar Badung saat kunjungan di Pasar tersebut Rabu,21 September 2022. (FOTO/ist)

DENPASAR,Bali.poskota.co.id -

Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bali memang belum sampai pada titik yang mengkhawatirkan. Meski demikian, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penularan PMK yang dapat merugikan Bali, Pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan membatasi pasok daging kambing dari luar Bali, terutama dari Jawa.

“Masuknya kambing dari Jawa memang masih kita perketat, karena pemerintah ekstra hati-hati menyikapi PMK. Bali ini kan masih relatif aman, jangan sampai satwa dengan PMK masuk ke sini. Karena penularannya kan dengan berbagai cara, bisa dari satwanya langsung atau melalui kita. Jadi harus bersabar dulu,” ujar Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan.

Hal tersebut disampaikan Zulkifli Hasan, menanggapi keluhan seorang penjual daging kambing di pasar Badung, saat Menteri Zulkifli Hasan bersama rombongan, mengunjungi Pasar Badung di Denpasar, pada Rabu, 21 September 2022.

Kunjungan ini dilaksanakannya disela-sela mengikuti pertemuan Menteri Perdagangan, Investasi dan Industri Negara G20. Saat berkinjung ke Pasar Badung, Menteri Zulkifli Hasan didampingi Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Adhana Sukawati (Cok Ace) dan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Tiba di Pasar Badung, Mendag langsung menyapa sejumlah pedagang yang menjual kebutuhan pokok seperti bawang, cabai, minyak goreng, daging sapi, kambing dan ayam. Mendag menanyakan harga jual sejumlah kebutuhan pokok tersebut. Dari hasil pantauannya, ia menyimpulkan harga kebutuhan pokok di pasar terbesar Kota Denpasar itu relatif stabil, bahkan cenderung lebih rendah dari harga di Pulau Jawa dan daerah lainnya. Contohnya bawang merah berkualitas baik seharga Rp25 ribu, sedangkan di Jawa masih di kisaran Rp30 ribu per Kg. Demikian pula harga cabai yang katanya lebih rendah dari Pulau Jawa dan daerah lain.

Hanya saja, Mendag mengakui jenis daging tertentu seperti kambing cukup mahal karena pemerintah masih menerapkan aturan ketat untuk mencegah meluasnya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Menteri Zulkifli Hasan juga sempat mengingatkan pemerintah Provinsi Bali serta seluruh pemerintah Kabupaten Kota di Bali, untuk terus berupaya mengantisipasi laju inflasi akibat kenaikan harga BBM dengan mengeluarkan kebijakan yang berdampak menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di Pasar Badung.

‘Soal stabilitas harga bahan pokok, ya memang tak terlepas dari antisipasi yang dilakukan Pemprov Bali bersinergi dengan Kabupaten/Kota,’ ujarnya.

Secara khusus ia mengapresiasi langkah-langkah yang ditempuh Pemprov dan Wali Kota Denpasar yang paham pasar sehingga cepat tanggap mengambil langkah untuk menstabilkan harga. Ia sendiri, selalu menyempatkan diri berkunjung ke pasar-pasar di setiap daerah yang dikunjungi untuk memantau perkembangan harga bahan kebutuhan pokok.

Halaman
Reporter: Admin Bali
Editor: Admin Bali
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler