Oknum Dusun yang Mengaku Pengecer Pupuk di Manggarai Diduga Tipu Petani Jutaan Rupiah

Sabtu, 4 Februari 2023 17:27 WIB

Share
Ilustrasi pupuk. (FOTO/dok)
Ilustrasi pupuk. (FOTO/dok)

RUTENG , Bali.poskota.co.id –

Dengan langkanya pupuk subsidi di masyarakat, oknum Dusun di Manggarai mengaku sebagai pengecer pupuk bersubsidi mencari keuntungan dari kondisi tersebut.

Akan tetapi, transaksi oknum Dusun itu dengan petani diduga hanya dibuat modus untuk mencari keuntungan pribadi dan bahkan diduga kuat untuk menipu para petani.

Terbukti dengan adanya sejumlah petani yang menghubungi media ini pada, Sabtu (04/02) siang. Mereka mengadu terduga pelaku penipuan berinisial, FD, seorang oknum dusun di Desa Beamese, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, NTT.

Kronologi awal oknum dusun menawarkan sejumlah pupuk bersubsidi kepada petani di Kampung Ladur, Desa Ladur, Kecamatan Cibal, meminta sejumlah uang sesuai yang dipesan petani, akan tetapi pupuk yang dijanjikan tidak pernah diterimah petani di Kampung Ladur itu.

Petrus Sudin (48), koordinator petani di Kampung Ladur untuk mendapatkan pupuk bersubsidi mengaku merasa jengkel dan tidak bisa berbuat apa-apa selain mengadu kepada media ini terkait oknum Dusun di Desa Beamese tersebut yang diduga telah menipu dirinya.

"Saya sendiri yang mengumpulkan uang para petani di kampung ini saat itu, kami kumpul uang dan kasi kepada oknum dusun ini pada sekitar bulan April 2022 lalu. Kejadian ini tahun 2022 pak, sampai tahun 2023 ini pupuknya belum ada," ujarnya kepada media ini pada, Sabtu (04/02) di kediamannya di kampung ladur.

Dia mengaku bahwa pihaknya sering mendatangi ke Rumahnya di Beamese, Desa Beamese, Kecamatan Cibal. Bahkan, ia mengaku pihaknya pernah mendatangi Kantor Desa Beamese untuk menanyakan terkait pupuk yang telah melunasi uangnya tersebut.

"Setiap kali saya ke rumahnya ia (Oknum Dusun) selalu tidak ada di rumah, saat saya ke kantor juga temannya sekantornya bilang ia tidak masuk kantor dengan alasan ijin. Saya cape pak, saya juga tidak tenang karena di rumah saya ini warga kumpul uang saat itu," terangnya

Selain Petrus Sudin, warga lain juga yang bernama Titus mengeluh dengan hal yang sama. Pihaknya mengaku uangnya sudah lama kasi tetapi, hingga saat ini oknum dusun tersebut tidak pernah mendatangi kampung itu lagi

Halaman
Reporter: Admin Bali
Editor: Admin Bali
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar